INILAH DALIL-DALIL DIBOLEHKANNYA MINTA DIRUQYAH




INILAH DALIL-DALIL DIBOLEHKANNYA MINTA DIRUQYAH
Ada sebagian orang yang salah dalam memahami hadits Nabi tentang 70 ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Satu di antara kriterianya adalah orang yang tidak meminta untuk diruqyah. Karena salah memahami hadits tersebut, akhirnya ia tidak mau meminta diruqyah, padahal ia sangat membutuhkannya karena sakit atau terkena gangguan Jin. 
Hadits tersebut di atas tidak sama sekali mengandung arti bahwa meminta diruqyah hukumnya haram. Sebab banyak dalil-dalil yang lain yang menunjukkan dibolehkannya meminta diruqyah. Seperti hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah istri beliau ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk minta ruqyah karena pengaruh ‘Ain (pandangan mata orang yang hasad) :
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ الْعَيْنِ .

Dari ‘Aisyah RA berkata : “Aku pernah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar aku minta ruqyah dari ‘Ain.” (HR. Muslim)
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah istri beliau Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha:
قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِجَارِيَةٍ فِي بَيْتِ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى بِوَجْهِهَا سَفْعَةً فَقَالَ بِهَا نَظْرَةٌ فَاسْتَرْقُوا لَهَا يَعْنِي بِوَجْهِهَا صُفْرَةً.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada seorang budak wanita di rumah Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau melihat di wajahnya belang. Beliau bersabda: “Pada wajahnya pengaruh pandangan. Maka mintakanlah ruqyah untuk dia.” Yaitu di wajahnya belang kekuningan. (HR. Muslim)

3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah shahabat beliau :
عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ. رواه أحمد
Dari ‘Aisyah RA berkata : Rasulullah SAW masuk, maka beliau mendengar suara anak kecil menangis, beliau berkata : “Kenapa anak kecil kalian ini menangis? Kenapakah kalian tidak memintakan ruqyah untuknya dari ‘Ain. (HR. Ahmad)

4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah shahabat beliau :
عن عُرْوَةَ بْن الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ بَيْتَ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي الْبَيْتِ صَبِيٌّ يَبْكِي فَذَكَرُوا لَهُ أَنَّ بِهِ الْعَيْنَ قَالَ عُرْوَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلا تَسْتَرْقُونَ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ.
Dari ‘Urwah bin Az-Zubair radhiyallahu ‘anhu, ayahnya menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk rumah Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, di rumah ada seorang anak kecil menangis, maka mereka menyebutkan bahwa anak itu terkena ‘Ain. ‘Urwah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Kenapakah kalian tidak memintakan ruqyah untuk dia dari ‘Ain?” (HR. Imam Malik dalam Al-Muwaththa’)

5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meruqyah kedua cucunya yang bernama Al-Hasan dan Al-Husain:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ يَقُولُ أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لامَّةٍ وَيَقُولُ هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يُعَوِّذُ إِسْحَقَ وَإِسْمَعِيلَ عَلَيْهِمْ السَّلام .
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain, beliau berkata : “Aku lindungi kalian dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari syaithan dan binatang berbisa dan ‘Ain yang berbahaya.” Beliau berkata: “Demikianlah Ibrahim dahulu melindungi Ismail dan Ishaq ‘alaihimus salam.” (HR. Bukhari dan Turmudzi)

6. Malikat Jibril mengajarkan ruqyah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ جِبْرِيْلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَافَقَهُ مُغْتَمًّا فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ مَا هَذَا الْغَمُّ الَّذِيْ أَرَاهُ فِي وَجْهِكَ؟ قَالَ: الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ أَصَابَتْهُمَا عَيْنٌ. قَالَ صَدقَ بِاْلعَيْنِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ أَفَلاَ عَوَّذْتَهُمَا بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ؟ قَالَ: وَمَا هُنَّ يَا جِبْرِيْلُ؟ قَالَ: قُلْ اَللَّهُمَّ ذَا السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَالْمَنِّ اْلقَدِيْمِ ذَا الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَلِيَّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالَّدعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَاتِ عَافِ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ مِنْ أَنْفُسِ الْجِنِّ وَأَعْيُنِ الْإِنْسِ. فَقَالَهَا النَّبْيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَا يَلْعَبَانِ بَيْنَ يَدِهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَوِّذُوْا أَنْفُسَكُمْ وَنِسَاءَكُمْ وَأَوْلَادَكُمْ بِهَذَا التَّعْوِيْذِ فَإِنَّهُ لَمْ يَتَعَوَّذِ الْمُتَعَوِّذُوْنَ بِمِثْلِهِ}.
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘ahu bahwa malaikat Jibril datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditemuinya tampak sedih, maka ia berkata: “Wahai Muhammad kenapa kesedihan aku lihat di wajahmu? Beliau menjawab: “Al-Hasan dan Al-Husain terkena ‘Ain.” Dia berkata: “Benar terkena ‘Ain,...‘Ain adalah nyata. Kenapakah tidak engkau lindungi mereka dengan kalimat-kalimat itu?” Beliau bertanya : “Kalimat apa itu, wahai Jibril?” Dia menjawab : “Katakanlah : “Ya Allah Yang Memiliki segala kekuasaan yang agung dan pemberian yang terdahulu, Yang Memiliki Wajah yang mulia, Pemelihara kalimat-kalimat yang sempurna, dan do’a-do’a yang terijabahi, sehatkanlah Al-Hasan dan Al-Husain dari pengaruh jiwa-jiwa jin dan pandangan mata manusia.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memabacakannya. Kemudian mereka bisa berdiri dan bermain dihadapannya. Nabi bersabda: “Lindungilah diri kalian, wanita-wanita kalian, dan anak-anak kalian dengan perlindungan ini, karena sesungguhnya tidak ada perlindungan yang dipakai orang-orang yang berlindung yang seperti ini.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tarikh Dimasyqa, dan Kanzul ‘Ummal)

7. Perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Asma’ binti ‘Umais untuk meruqyah banyak orang karena ia seorang wanita yang ahli ruqyah :
عنَ جَابِر بْن عَبْدِ اللَّهِ يَقُول رَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لأَسمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمُ الْحَاجَةُ قَالَتْ لا وَلَكِنِ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ قَالَتْ فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ ارْقِيهِمْ .
Dari  Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan untuk bagi keluarga Hazm dalam ruqyah ular, dan beliau berkata kepada Asma’ binti ‘Umais : “Kenapakah aku lihat tubuh-tubuh keturunan saudaraku kurus-kurus karena kefakiran? Ia jawab : “Tidak, akan tetapi ‘Ain yang cepat mengenai mereka.” Beliau bersabda : “Ruqyahlah mereka!” Ia berkata : “Aku paparkan ruqyah kepadanya.” Beliau bersabda : “Ruqyahlah mereka!” (HR. Muslim). 
Wallaahu a'lamu bish-shawab.

Tidak ada komentar