ISTRI, SUMBER KETENANGAN RUMAH TANGGA
Setelah beraktifitas penuh seharian di luar rumahnya, seorang
suami sangat mendambakan untuk segera pulang kerumahnya dan meraih ketenangan
bersama keluarganya.
Rumah (tempat tinggal) dalam bahasa arabnya disebut سكن/مسكن (sakan/maskan) isim
makan (tempat) yakni tempat ketenangan, yang masdarnya سكينة (sakinah) yg berarti ketenangan dan
ketentraman.
Dalam rumah tangga sumber ketenangan itu dari istri (bukan
sebaliknya). Lihatlah betapa al-Qur'an telah menegaskan itu.
وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم
مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً
وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia
menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu (para
suami) cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Ruum: 21)
Kata لتسكنوا "litaskunuu"
(dhomir antum) kalian mendapat ketenangan itu untuk para suami, sedang إليها "ilaiha" kepadanya (dhomir
perempuan) kembalinya kepada perempuan. Jadi suamilah yang mencari ketenangan
dan ketentraman kepada istrinya.
Maka betapa bahagianya suami jika ia pulang dari aktifitas
yang melelahkan mendapati dua sumber ketenangan: rumah dan istri.
Wahai para istri janganlah menyalahkan suami jika rumah
tangga tidak sakinah, karena sakinah itu bersumber dari dalam istri. Jangan
menyalahkan suami jika anak-anak bandel karena tidak punya tauladan yang baik
dari ayahnya, karena kebaikan itu terletak pada ibunya.
Nabi Nuh tidak mendapatkan anak yang shalih karena istrinya
tidak shalihah, tapi Asyiah bisa membesarkan nabi Musa meskipun bersuamikan
fir'aun yang sangat kejam.
Jadilah sumber ketenangan yang meredam amarah, sebagaimana
Asyiah meredam murka fir'aun ketika hendak mengambil Musa sebagai anaknya.
Besarkan hati suami dan tenangkanlah hatinya dari kegelisan,
sebagaimana kata-kata indah Khadijah kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam saat beliau berkeringat kecemasan dan ketakutan:
كلَّا أبشِرْ فواللهِ لا يُخزيك اللهُ أبدًا
إنَّك لَتصِلُ الرَّحمَ وتصدُقُ الحديثَ وتحمِلُ الكَلَّ وتَقري الضَّيفَ وتُعينُ على
نوائبِ الحقِّ
“Sekali-kali janganlah takut! Demi Allah, Dia tidak akan
menghinakanmu selama-lamanya. Sungguh engkau adalah orang yang menyambung tali
silaturahmi, pemikul beban orang lain yang susah, pemberi orang yang miskin,
penjamu tamu serta penolong orang yang menegakkan kebenaran”.
Post a Comment