PERMISALAN RUMAH YANG DISEBUT NAMA ALLAH DAN RUMAH YANG TIDAK DISEBUT NAMA ALLAH
SEBUAH PERMISALAN RUMAH KITA
Saudaraku,
kita sangat mengerti bahwa tempat tinggal (rumah) merupakan kebutahan yang
utama bagi setiap manusia. Darinya kita dapat meraih berbagai kebaikan hidup.
Di sana ada ketenangan, kedamaian, keharmonisan dan kebahagiaan hidup keluarga
kita.
Orang bilang,
baiti jannati (rumahku adalah surgaku). Sebuah ungkapan yang sangat benar,
sebab di dalam rumah yang kita huni akan terpancar berjuta kebahagiaan dan
keindahan hidup sehingga ini diibaratkan laksana surga.
Tentu yang
dimaksud dengan ungkapan rumahku surgaku adalah rumah yang hidup di dalamnya
dzikrullah.
Ada dua
perumpamaan rumah yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ وَالْبَيْتُ
لَا يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Permisalan
rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama
Allah di dalamnya seperti permisalan orang yang hidup dan orang yang mati” (HR.
Muslim)
Post a Comment